Jumat, 18 September 2009

Forever and One Part 1

Part 1 : Kibummie, Hold on a moment




Tiiit…tiiit”

“fuhhhhhhhhhhh”

“gini nih.. nggak siang,nggak malem..tetep aja macet!” oceh donghae dalam hati.

dengan sedikit merapikan dasi kupu-kupu yg dikenakannya, dia melirik jam tangan NWY yg baru dibelinya seminggu yg lalu. Waktu sudah menunjukkan pukul 21:00. Wajahnya semakin cemas dan terlihat sangat gundah. Berkali-kali dia menekan klakson mobilnya, berharap orang didepannya bersedia menyingkir dari hadapannya apapun caranya. Namun,tentu saja itu tidak ada gunanya.

“sorry sorry..” ringtone sorry-sorry tanda ada telepon masuk berdering di dalam saku celana donghae. Dengan was-was dia mengambil dan buru-buru mengangkatnya..

“hyung..,hyung dimana? Kenapa lama sekali?”terdengar suara di seberang telepon dengan nada yg cukup tidak bersemangat.

“hyung udah di jalan nih….bentar lagi nyampe kok..” katanya sembari terus menekan klakson.

“aq udah laper hyung… “

“kenapa kau jadi manja sekali? hyung bentar lagi nyampe kok…..”

“siapa yg manja? Aku benar-benar lapar… pokoknya hyung harus datang yah…”

‘iyah… kibum ah, Kalo udah laper, makan aja duluan ga usah nunggu hyung..”

“nggak ah.. kibum nggak bakal makan sebelum hyung datang..makanya jangan lama-lama yah..”

“tut..tut..tut..tut” telepon terputus.

Ada guratan kesedihan di wajah donghae, rasa bersalah dan terharu menyelimuti perasaannya. Kalau saja saat itu ada sekumpulan doraemon yg menyewakan pintu ke mana saja, dia pasti langsung melompat lari dan menyewa pintu itu berapapun harganya. Sementara itu antrian kendaraan semakin panjang saja,seakan ingin memenuhi seluruh jalanan seoul malam itu.sungguh keadaan yg sangat buruk bagi donghae.

Kalau bukan karena besok adalah hari ulang tahun kibum, member superjunior yg sudah dianggapnya sebagai adiknya, donghae pasti sudah memutar balik mobilnya kembali ke apartemennya untuk beristirahat.



yah,Besok adalah hari ulang tahun kim ki bum. Mereka berdua sepakat untuk merayakannya dengan makan malam bersama. Makan malam antara kakak dan adik yg sudah jarang bertemu. Makan malam yg sudah direncanakan sejak 2 tahun lalu, namun hingga saat ini belum pernah terwujud. Kalau saja pemotretan busana etudesummer season2009 hari ini tidak jadi dibatalkan karena cuaca yg buruk, Mungkin sampai kiamat pun makan malam itu tidak akan pernah terwujud.

“sial!” wajah donghae penuh dengan kekesalan sekaligus penyesalan. Kenapa dia tidak datang 1 atau 2 jam lebih awal?? Kenapa dia tidak memikirkan kalau-kalau akan terjadi macet seperti sekarang??

“dasar bodoh..” sesalnya pada dirinya sendiri.

perlahan tapi pasti, mobil di depannya beranjak maju, dengan secepat kilat dia memacu mobilnya ketika jalanan mulai terasa lengang. Dia sama sekali tidak memikirkan bahaya yg akan terjadi akibat acara ngebut nya dalam derasnya hujan malam itu. Hanya satu hal yang ada difikirannya saat itu,

dia harus bertemu kibum, selamat atau tidak.

perlahan dia memarkirkan mobilnya tepat di halaman rumah ki bum. Dia memandangi secarik kertas kusut yg diberikan ki bum padanya seminggu yg lalu.

“goonyoung san street 26, ini dia…!” sahut donghae setelah mencocokkan alamat yg tertera di kertas itu dengan alamat rumah yg akan dimasuki nya.
dengan tergesa-gesa dia keluar dari mobil dan merapikan dirinya melalui kaca spion.

“kemeja putih,rompi pink dan dasi kupu-kupu? Kau tidak hanya tampan,tapi juga mempesona!” sahutnya pada dirinya sendiri sambil tersenyum dan berpose layaknya model internasional.



Dia berbalik dan tertegun memandangi rumah mungil itu beberapa saat, hingga akhirnya tersenyum kecil.

“bagus juga selera bocah ini..” gumamnya. Sebuah rumah mungil dengan halaman yg dipenuhi kawanan rumput hias dan kolam ikan mini. Ditambah sebuah meja kayu besar berbentuk oval dan beberapa kursi kayu mungil. Minimalis, namun manis sekali.

Tidak sulit menemukan alamat rumah baru ki bum karena lokasinya yg cukup strategis dan berada di kawasan yg searah dengan kantor agensi mereka, SM Eentertainment.

Dia berjalan menuju pintu utama rumah mungil itu. Namun dia kemudian menghentikan langkahnya
dan tersenyum, dia lalu merogoh hape di saku celananya.

“ yabseiyo?” terdengar suara seseorang di seberang telepon.

“Yabseiyo.. ki bum ah, mianhe.. kayak nya hyung ga jadi dateng deh… ada taksi nyusruk di tengah tol nih… nggak mungkin bisa lewat.. kapan-kapan aja kita makan malem nya yah..mianhe..”

“??? Masa ga jadi datang??? Ditungguin aja hyung… ntar pasti ada yg mindahin taksi nya.. ditungguin aja yah..”

“ mianhe ki bum ah.. hyung pengen banget dateng… tapi gimana lagi… kalo hyung tungguin bisa-bisa besok pagi hyung baru nyampe sana… mian he.. hyung janji, besok hyung pasti datang,kalo perlu subuh..”

“yahhh… padahal aku udah nungguin dari tadi..”

“mianhe..” 

“ya udah lah…”

“ki bum udah makan belum??”

“makan dari hongkong! kibum nungguin hyung dateng tau… kan rencananya kita makan bersama..”

“makan dunk..ntar diare lagi kaya kemaren..”

“sejak kapan nggak makan bisa bikin diare?? Ngaco ah”

“ya… mana tau.. perut ki bum kan perut sapi makan nggak makan tetep aja diare.. hwahahahaha” donghae sudah tidak tahan lagi. Dia tertawa lepas persis di depan pintu rumah kibum.

“eh?”

“udah..!!!! cepetan bukain pintu!!!!!”

terdengar suara langkah kaki dari dalam rumah, beberapa saat kemudian pintu pun terbuka.. tampak donghae masih cekikikan tak jelas didepan pintu sambil memegangi perutnya.

‘annyong haseiyo… !!!! ne irumun lee donghae himnida… seka.. …”

“pletak!!” ki bum mendaratkan sebuah majalah ke bahu donghae.

“addowww!!!! Sakit tau!!”

“makanyah jangan rese!!”

“sorry sorry sorry sorry..” sahut donghae seraya menirukan tarian sorry-sorry.

“heh sarap buruan masuk! Udah laper nih!!” sahut ki bum sambil cekikikan.

“oke oke.. annyong..” sahut donghe sambil memasuki pintu rumah ki bum.

“rumah mu jelek sekali! Seperti toko kaus kaki” seru donghae yg melihat tumpukan kaos kaki di bawah tangga di dalam rumah ki bum.ki bum hanya tersenyum sembari menutup pintu.

“‘eh..ini bukannya punya hee chul ?” seru donghae sambil mengangkat sebuah pajama polkadot berwarna putih-pink yg di temukannya di dekat tangga.

“iya..kemaren waktu pindahan kebawa.. sandal hee chul juga ada tuh kebawa juga” sahut ki bum sambil membuka penutup meja makan.

“ mo makan disini ato di luar ?” Tanya ki bum sambil tangannya sibuk membuka botol shake dari dalam kulkas.

“lo kata kambing makan diluar?? Ya disini lah “balas donghae yg tengah sibuk memain-mainkan pajangan kucing hasil buruan ki bum sepulang promosi fino di Bangkok.

“yahh, maksud aku, mo makan di dalem,ato sambil duduk-duduk di luar gettoh.. kan adem.. lagian hujan nyah udah berhenti”

“yah.. terserah deh. mana yg enak.., dimana ajah ngikut deh. udah laper nih.. ”kata donghae sambil mengaduk-aduk air di dalam akuarium ki bum.

“aww!!!” tiba-tiba donghae berteriak dan kehilangan keseimbangan hingga terjatuh. Ki bum yg sibuk membereskan meja makan terkejut dan menghampiri donghae.

“ada apa? kamu nggak apa-apa?” katanya heran melihat donghae duduk di lantai dengan wajah yg kesakitan. Dia melihat pergelangan tangan donghae terluka seperti tergores sebuah benda tajam.

“tanganmu kenapa? sahutnya sambil duduk dan meraih tangan donghae.

“ada apa dengan akuarium mu?? Kenapa tabung oksigennya tajam sekali!!” seru donghae.

ki bum tertawa seraya menghisap jarinya dan meratakan air liurnya di pergelangan tangan donghae.

“lagian siapa suruh kamu main-main dengan akuarium ku? Bisa kah hyung sedikit lebih dewasa.. hanya anak kecil yg suka mengaduk-aduk akuarium” serunya sambil terus tertawa.

donghae tersenyum melihat tingkah ki bum namun kali ini dia sungguh terkejut ketika ki bum mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Kibum melipat benda itu dan mengikatkannya ke pergelangan tangan donghae.
“kau masih menyimpan benda itu” Katanya sambil tersenyum.

“eh? Ohh, ia terkadang ini lebih ampuh dari obat manapun” seru ki bum seraya menguatkan ikatan saputangan itu di tangan donghae.

“sesekali bersikaplah seperti seorang hyung. Setiap kali ada saja yg membuat mu berteriak. Kemarin kau terpeleset di dapurmu,belum lagi ketika kau kesetrum setiap kali memegang mike. oh iya, ketika melihat kecoa kau juga berteriak seperti melihat malaikat pencabut nyawa” seru ki bum kemudian.

Donghae hanya tersenyum sambil memandangi saputangan itu dengan seksama. Warna saputangan itu sudah sangat pudar,Garis pinggirannya sudah tidak tampak lagi. namun, bekas jahitan di pojok kiri masih terlihat dengan jelas.







-----------------------------------------

memory nya kembali pada 8 tahun lalu, ketika dia baru saja memasuki sm academy dan berstatus sebagai murid training bersama rekan-rekan dari snsd,tvxq dan superjunior.

Sore itu, tidak banyak yg berlatih di ruangan dance II kantor sm academy. Setelah membereskan barang-barang dan baju seragam smp nya (maklum,sehabis pulang sekolah donghae langsung menuju sm academy untuk latihan) dia bergegas menuju ke ruang ganti untuk mengambil sepatu nya. Ketika melewati dance room II, dia melihat sesosok bocah sedang berlatih dance dengan diiringi sebuah stereo tape. Donghae mengamati bocah itu. Dia sering melihat bocah itu datang ke sm academy namun mereka tidak pernah bertegur sapa. Secara baru 3 bulan donghae diterima sebagai murid training di tempat itu jadi tidak banyak yg dikenalnya.

Keningnya berkerut, anak itu berusaha menirukan gerakan koreografi dari lagu ‘Candy’ H.O.T, namun dia hanya membuat gerakan gerakan aneh yg tidak beraturan. Bahkan dia sempat beberapa kali terjatuh dan terpeleset. Setelah berkali-kali terjatuh, anak itu duduk,terdiam dengan kepala menunduk. Donghae sebenarnya sangat ingin segera sampai ke rumah mengingat perutnya yg sudah minta diisi ulang. Namun,Dengan ragu-ragu dia menghampiri bocah itu dan menyentuh pundak nya.

“kamu kenapa?” Tanya donghae ramah.
tampaknya bocah itu terkejut dan dengan refleks menepis tangan donghae hingga donghae sedikit kehilangan keseimbangan.

“ahh.. hyung.. mianhe.. “ katanya dengan cemas sambil mengankat kepalanya.

“kencanayo? Kamu kok nangis?” kata donghae yg sedikit iba melihat mata bocah itu yg terlihat merah dan berair.


bocah itu terdiam dan kemudian menundukkan kepalanya kembali.
“aku nggak apa-apa kok hyung,aku Cuma capek aja” sahutnya lirih.

“ahh.. tangan kamu berdarah..” sahut donghae seraya meraih tangan bocah itu dengan tatapan cemas.

donghae refleks menghisap jari dan meratakan air liurnya di sikut bocah yg berdarah itu, bocah itu memandang nya dengan tatapan aneh dan berusaha menarik tangannya.

“biar lukanya cepat kering” sahut donghae lagi. Bocah itu masih ragu namun dia membiarkan donghae melakukannya.

donghae lalu mengeluarkan sebuah saputangan mini dari dalam saku celananya dan mengikatkannya ke siku bocah itu.

“akh.. sakit hyung.” bocah itu meringis.

“tahan dikit, darahnya masih banyak keluar.. kamu tinggal dimana?”

“di shucheyon hyung.. akh..” katanya sambil meringis ketika donghae menguatkan ikatan saputangan itu.

“kamu dijemput?”

“seharusnya iya. Tapi dari tadi belum ada yg datang”

“nama kamu siapa?”

“kim ki bum, anyonghaseiyo”katanya pelan seraya menunduk.

“ak donghae,” belum sempat meneruskan kata-katanya, terdengar suara pintu di ketuk oleh seseorang.

“anyyong” kata seorang ibu yg berdiri di depan pintu dgn ramah.

“hyung ak pulang dulu yah, smoga nanti kita bisa sama-sama” kata bocah itu seraya mengambil ranselnya dan menghampiri ibu tersebut.

“hmm.. ia.. anyyong” sahut donghae sambil tersenyum dan melambaikan tangan.

“anyyong..eh makasih saputangannyah..hyungie..” bocah itupun berlalu keluar dari ruangan itu setelah membalas lambaian tangan donghae.

hening..
1 menit
5 menit

“hmmmm…” donghae tersenyum kecil dan bangkit dari duduknya sembari mengambil ranselnya dan berlalu meninggalkan ruangan itu..

——————————————————————————————————————

“8 tahun yg lalu” gumam donghae pelan sambil berusaha berdiri.

“hyung” sahut ki bum yg kini tengah asyik membereskan makanan untuk di bawa ke halaman.

“ha??”balas donghae yg kini sibuk mengaduk-aduk air dalam akuarium ki bum

“seperti nya kita perlu ikut intimate note seperti sungmin en kang-in hyung ..” sahut ki bum sambil mengambil beberapa garpu yg tercecer dari tangannya.

“kenapa?” balas donghae heran.
“aku merasa hyung sudah tidak peduli lagi padaku mentang-mentang udah sering di Beijing, hyung tidak pernah lagi meneleponku. sepertinya hyung sudah melupakanku.” sahut ki bum lirih.

Donghae terdiam. Ingatannya kembali menerawang pada memory nya 8 bulan terakhir, dimana dia sedang sibuk-sibuknya ikut tour dengan super junior-M di china. Jauh dalam lubuk hatinya, dia sangat kecewa dengan keputusan LSM yg tidak mengikutsertakan ki bum dalam suju-M.
ki bum sedang dipersiapkan dalam banyak proyek drama. Begitu alasannya. Alasan yg kurang logis. Bahkan hingga show suju-M selesai, belum ada satupun drama yg dijanjikan LSM kepada ki bum berhasil dirampungkan.. namun yah, apa daya, dia bukan leader, bukan pula member senior. Dia hanya bisa diam dan menyelesaikan kewajibannya.

“hhahhahahaha..” tiba-tiba donghae tertawa lepas membuat ki bum kaget hingga hampir terpeleset ketika melewati tangga dapur nya.

“jiahh.. dia ketawa.. gila ya?? Makanya jangan kebanyakan makan odol gigi, begini kan jadinya” sahut ki bum.

“nggak peduli dari mana! Hyung peduli bgt luar dalem amah kamu tau!”

“mana buktinya?”

“calvin clein dragonclay 32 warna biru?” sahut donghae sambil senyum-senyum.

ki bum kaget, namun masih memasang tampang dingin.
“eh kalo nebak cd doank mah semua orang juga bisa..” balas ki bum ngeles.

“tapi bener kan??” sahut donghae sambil cekikikan melihat tingkah polos adik kesayangannya itu.

ki bum hanya mengangguk sambil memanyunkan bibir nya.

“btw aku minggu depan akan mulai syuting drama baru hyung,ama song hye gyo loh” kata ki bum bangga.

donghae kaget dan melirik ki bum dengan tatapan tidak percaya.
“dan ada adegan ciumannya.. 2 kali pula.. hihi..” balas ki bum penuh kemenangan.

“kok bisa? Jangan bilang ceritanya tentang murid yg suka ama guru nya? Ato jangan-jangan anak yg suka ama emak nya??”

“yee.. enak aja.. emang aku cowok apaan! Ceritanya tentang anak smu yg terlibat pergaulan bebas gitu.. trus dia suka sama waitress sebuah bar.. nah,waitress nya itu hye kyo noona ^^”

“tapi aku masih pusing adegan ciumannya.. aku masih ga tau gimana cara nyium cewek,apalagi noona, bisa mati berdiri aku ntar” sambungnya sedih.

ahh.. gampang sini hyung ajarin” sahut donghae. Dia meletakkan cangkir yg dibawanya ke atas meja dan mendekati ki bum.

“pertama, kamu pegang tangan nya dengan lembut.. kamu remas sedikit, trus kamu tatap mata nya dengan penuh kasih sayang, sedikit demi sedikit kamu mulai mendekatkan mukamu dengan mukanya makin dekat makin dekat” kata donghae sembari melakukan hal yg diucapkannya kepada ki bum, ki bum sedikit kaget namun dengan refleks dia menutup matanya.

Wajah mereka semakin dekat. bahkan hanya berjarak beberapa sentimeter.

donghae memperhatikan wajah adik nya ini dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang antara seorang kakak kepada seorang adik. Rasa sayang yg begitu dalam. Melihat ki bum memejamkan matanya dia tidak tahan untuk tertawa.

“hoi !!” teriak nya di muka ki bum membuat ki bum kaget dan kehilangan keseimbangan.donghae refleks meraih tangan kibum dan menarik tubuh kibum kearahnya. Donghae tersenyum..



beberapa saat mereka terdiam dan saling menatap wajah satu sama lain. Suasana mendadak hening.

donghae kembali tersenyum lebar sambil terus menatap wajah ki bum dengan seksama..

“se il chukae.. ki bum ah..” katanya sambil mencium kening ki bum dengan tulus seraya kemudian mengacak-acak rambutnya.

ki bum tersenyum dan menggembungkan sebelah pipi nya (seperti yg biasa dilakukan key shinee)
“aku belum ulang tahun kali hyung. sekarang kan baru jam sembilan, lagian.” belum sempat ki bum menyelesaikan kata-katanya tiba-tiba donghae tersedak. wajah nya terlihat memerah pucat.. keningnya berkerut.. nafasnya memacu kencang.. dia menggenggam tangan ki bum dengan sangat erat.. bahkan terlalu erat hingga membuat ki bum kesakitan…







To be continued~
Thanks to Hanna ^^~


0 Comments:

Post a Comment



Super Junior - Marry U


Template by:
Free Blog Templates